Media Salahuddin Al-Ayyubi
Media Informasi Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Salahuddin Al-Ayyubi ----- Pimpinan ---- ^ Ketua Umum > Immawan Nanda Gunawan ^
Media Salahuudin Al-Ayyubi
Minggu, 04 April 2021
RUMAH BERBAU MELATI
Rabu, 31 Maret 2021
Enam Alasan Kenapa Harus Gabung IMM
Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpul untuk menyusun strategi sehingga apa yang di inginkan bisa berjalan dan apa yang di cita-citakan bersama bisa terwujud dalam bentuk yang nyata.
Terdapat banyak organisasi dengan pergerakan yang berbeda-beda pula misalnya organisasi Muhammadiyah yang lebih banyak bergerak di bidang keagamaan dan Sosial kemasyarakatan atau misalkan WWF-Indonesai yang lebih memfokuskan diri pada isu-isu lingkungan dan lainnya.
Namun kali ini kita tidak akan membahas tentang organisasi secara mendalam yaaaa hanya sebagai pengantar saja dalam tulisan ini. Nah karena topik dari tulisan ini adalah “10 alasan kenapa kamu harus menjadi kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah” jadi mari kita bahas tentang topik kita saja.
Namun sebelum saya menjelaskan tentang apa saja keuntungan jika kamu menjadi kader IMM ada baiknya saya jelaskan dulu yaaaa apa itu IMM. IMM atau Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan yang memiliki basis masa yaitu Mahasiswa di kampus-kampus Muhammadiyah dan kampus-kampus non Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga mancanegara.
Organisasi kemahasiswaan IMM ini lahir pada tanggal 14 Maret 1964. Dan pada saat ini sudah memiliki 34 Pimpinan Daerah setingkat Propinsi, ratusan Pimpinan Cabang setingkat Kota/Kabupaten dan Ratusan komisariat yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk jumlah kader tidak peluh ditanyakan lagi deh berapa banyak. Selain itu IMM juga memiliki cabang Istimewa di beberapa negara, misalnya IMM cabang istimewa Malaysia yang sudah berdiri sejak tahun 2016 silam (klikmu.co)Nah itu dulu Yaaaaa tentang IMM sekarang kita kembali ke topik dari tulisan ini yaitu 10 alasan kenapa kamu harus menjadi kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Berikut ini adalah ulasannya.
1. IMM MENAWARKAN KEBAHAGIAAN BAGI KAMU
“berat sama di pikul ringan sama di jinjit” merupakan pepatah yang memiliki arti Se-ia sekata, sehidup semati, persahabatan yang erat, senang dan susah dialami bersama, dan pekerjaan yang berat akan teras ringan apabila di kerjakan bersama, inilah prinsip yang tertanam dalam diri-diri kader IMM, yang membuat mu betah di IMM. Kegiatan-kegiatannya yang seru dan asyik membuat kamu tidak akan merasakan kegalauan dan pastinya kamu akan bahagia walaupun ada kecewa nya Dikit hehehehehe
2. MUDAH MENDAPATKAN BEASISWA
3. MUDAH MENDAPATKAN JODOH
Poin yang ketiga ini adalah poin yang sedikit lucu dan mungkin mengesalkan bagi para Immawan/Immawati Jomblo yang sering di tanyakan kapan nikah, ayo ngaku……heheheh. ada sebuah pepatah yang di buat oleh kader-kader IMM yang berbunyi Immawan untuk Immawati dan Immawati untuk Immawan dan atau mantu idaman itu adalah Kader IMM membuat kamu para jomblo Immawan dan Immawati akan selangka lebih mudah menemukan jodohmu di IMM. Dan tidak sedikit dari kader IMM menemukan jodoh nya di IMM. Jadi tunggu apalagi ayo segera tentukan pilihanmu dari sekarang Immawan/Immwati jangan sampai telat yaaaa nanti diambil yang lain. Hummmmmmmm
4. IMM MENAWARKAN MASA DEPAN YANG CEMERLANG
Salah satu poin dari maksud dan tujuan IMM adalah yaitu sebagai upaya untuk menopang, pelangsung, penyempurna cita-cita pembaruan, dan amal usaha Muhammadiyah, ini artinya bahwa kader IMM telah di persiapkan untuk mengelola amal-amal usaha Muhammadiyah yang jumlahnya begitu banyak sehingga kamu tidak perlu cemas masa depan kamu akan suram jika kamu menjadi kader IMM.
5. IMM MAMPU MEMBUATMU MENJADI ORANG YANG CERDAS
Immawan/Immwati, siapa sih yang tak kenal sosok Beni Pramulia, itu loh mantan ketua pimpinan Pusat IMM periode 2014-2016 yang keren itu hehehe. Beni Pramulia merupakan salah satu kader IMM yang bisa di katakan cerdas. Ada beberapa prestasi yang pernah di ukir olehnya di antaranya pernah menjadi Presiden Asian-African Youth Goverment (AAYG) pada tahun 2015, dia dipilih oleh delegasi dari 21 negara yang ikut pada kegiatan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 2015 silam di kota Bandung.
6. JALAN MENUJU SURGA IMM sebagai organisasi dakwah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam tentunya akan menanamkan kedap kader-kader nya tentang nilai-nilai Islam dan kemudian harus menerapkan nilai-nilai Islam tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga apabila nilai-nilai Islam tersebut dijalankan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya maka Insyaallah surga balasannya
#Ayo Ber-IMM
Minggu, 28 Maret 2021
TRILOGI IMM
TRILOGI IMM
“Mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah” Tujuan IMM
Muhammadiyah semenjak didirikan telah komitmen dengan gerakan pembaharuan (tajdid) tidak lepas hanya persoalan purifikasi agama saja melainkan ijtihad dalam ranah kemahasiswaan Muhammadiyah. Berfikiran perlu membentuk Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) sebagai ruang keilmuan para cendikiawan muslim berpribadi, dengan harapan besar segala sesuatunya mampu menghasilkan strategi yang strategis atapun taktik yang taktis (siyasah). Berangkat dari hal itu IMM mempunyai arah gerak yang tercantum dalam Trilogi IMM.
Keagamaan
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya (KBBI). Sedangkan didalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPT) Agama adalah : 1). Agama yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ialah apa yang diturunkan Allah di dalam al-Qur’an dan yang terdapat dalam as-Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. 2). Agama adalah apa yang disyari’atkan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Berangkat dari kedua teks di atas bisa di artikan bahwa keagamaan adalah hal substansial dalam arah gerak IMM karena didalam tubuh IMM terdapat gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang didalamnya terdapat konsekuensi logis atas apa yang mendasari IMM bergerak sehingga batasan-batasan dalam pergerakan IMM dapat dengan mudah dilihat dalam aturan main didalam beragama dan saat itulah sejatinya arah gerak IMM dapat dilihat baik secara esensi maupun secara eksistensi.
Menjadi babak baru masuknya faham-faham liberalisme, sekularisme, pluralisme mulai masuk dalam paradigma kader IMM, ketika fenomena agama termasuk menjadi bagian yang belum tuntas dan akan selalu tidak tuntas dikalangan mahasiswa yang notabene minim pengetahuan secara kaffah soal agama. Tidak jarang mereka menuhankan konsep-konsep agama salah satunya dengan statement karl marx menyatakan bahwa “agama adalah candu” tanpa mengetahui sesuatu yang melatar belakangi statement itu muncul. Sehingga hal ini jikalau di telan mentah maka yang ada adalah IMM yang telah jelas ideologinya adalah Muhammadiyah menjadi organisasi yang kabur makna baik secara esensi maupun eksistensi, maka menjadi sebuah kewajaran dan kewajiban sebagai IMM selesai pada ideologi Muhammadiyah menjadi aksentuator nilai gerak pemahaman atas pondasi beragama secara tepat seperti yang telah di contohkan oleh KH Ahmad Dahlan.
Dalam perspektif founding Fathers Muhammadiyah agama sangat erat kaitan antara teks (Al-Qur’an, As-Sunnah) dan konteks (realitas sosial) bahwa terkait pemahaman Al-Qur’an harus mampu dijadikan landasan berfikir secara reflektif, maka dikenallah salah satu contoh Al-Ma’un sebagai Landasan Teologis dalam bergerak. Di saat K.H. Ahmad Dahlan mengulang-ulang ayat tersebut bukan hanya tataran eksistensi melaikan KH Ahmad Dahlan memberikan pemahaman secara esensial kepada murid-muridnya sehingga terwujudnya pemikiran yang konstruktif atas landasan teologis (tauhid, prinsip) yang membumi. Maka arah gerak IMM akan mampu menjadi trend setter gerakan ketika kuat dalam landasan teologis. Hal ini IMM telah sepakat bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai landasan teologis karena tujuan IMM mengusahakan terwujudnya cita-cita mulia Muhammadiyah terbentuknya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Maka Ikatan Mahasiswa Mengenal Relegiusitas sebagai tri Kompetensi dasar kader, hal ini sepantasnya menggambarkan bagaimana di dalam tubuh IMM mengedepankan landasan berfikir secara reflektif teologis sebelum keranah praksis, dengan kata lain penguatan Individu menjadi lagkah awal ranah pergerakan IMM.
Kemahasiswaan
Siapakah yang pantas disebut mahasiswa? apakah hanya mereka yang merasa usianya muda? Lantas siapakah anak muda? “Muda atau tua tidak bergantung pada tanggal pada suatu masa, tapi keadaan jiwa. Tugas kita bukan menambah usia pada kehidupan, tapi menambah kehidupan pada usia” (Taylor).
Ungkapan diatas sangat relevan untuk kondisi mahasiswa saat ini dimana mereka hanya menyandang status mahasiswa (usia) namun didalam kehamasiswaaannya tidak terdapat kemanfaatan (esensi) sehingga mahasiswa hanya sabatas symbol manusia muda yang masuk pada usia dewasa secara eksistensi, namun masih menjadi anak-anak secara esensi. Sebagai gambaran kongkret intelektualitas yang selalu disertakan dengan mahasiswa nyatanya didalam proses mendapatkannya upaya-upaya yang substansial mulai absurd.
Dimulai dari gaya pendidikan yang mengedepankan nilai angka yang sejatinya pendidikan angka itu jauh dari pada nilai pendidikan itu sendiri, dibalik itu ada upaya pendidikan karakter. Namun rupanya tidah jauh beda substansi dari pendidikan karakter hanya sebatas kata “karakter” namun pendekatan-pendekatan dalam pendidikan dikenahkan pendekatan “pragmatis”. Akhirnya kompetisi digelar agar menjadi kompetitif, faktanya itu semua hanya sebatas mengumbar eksistensi tanpa esensi (terlibat banyak dalam ajang kompetisi yang tidak mampu dikontekstualisasikan pada realitas sosial).
Mahasiswa merupakan salah satu tolak ukur keilmuan bangsa ini, maka ketika Ir. Soekarno menyampaikan “Berikan aku 1000 orangtua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” hal ini ketika dikontekstualisasikan terhadap kondisi mahasiswa maka bangsa ini hanya butuh mahasiswa yang kuat keilmuan tidak hanya sebatas mahasiswa yang mengedepankan symbol eksistensi. Tradisi keilmuan Islam di Indonesia, salah satu sebab keterbelakangan umat ialah tidak menyangkutnya teori dengan praktek, atau ilmu dengan kenyataan. Kita sudah gagal menjadikan ilmu-ilmu Islam sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi umat.
Kita hanya menyerahkan Perkembangan secara umat pada ilmu ilmu normatif. Ilmu-ilmu sosial kita kembangkan hanya membuat orang terasing dengan dirinya sendiri, atau menjadikan asing dengan Islam. Itu sebabnya karena ilmu yang kita kembangkan adalah cangkokan, tidak berakar pada masyarakat. Ilmu itu juga menganut dikotomi yang jelas antara fakta dan nilai, mempunyai bias positivitas seperti ilmu alam, seolah-olah ilmu sosial itu bebas nilai, objektif, dan murni empiris.
Kita malu untuk mengakui keterrkaitan ilmu sosial dengan nilai-nilai sosial dan budaya. Kita takut dituduh tidak ilmiah, tidak objektif. Di barat pun orang sudah lama ragu-ragu akan ilmu sosial yang “bebas nilai” strukturalisme-fungsionalisme mempunyai bias nilai-nilai masyarakat borjuis yang menginginkan sebuah ekuilibrium yang dinamis. Munculnya ilmu sosial Marxis dan critical theory adalah gugatan Pada kemapanan ilmu sosial yang ada. Menurut Max, ilmu tidak hanya memahami gejala-gejala, tapi harus mempunyai kekuatan mengubah. (Kuntowijoyo, Jurnal Mukaddimah 1999)
Integrasi Interkoneksi Intelektualitas sebagai kompetensi dasar harus sejajar dengan kemahasiswaan sebagai arah gerak ikatan. Karena di keduanya terdapat dua sudut yang saling berkaitan jika hal ini tidak selaras maka akan terjadi kepicangan berfikir maupun kepincangan bergerak. Alhasil akan banyak diketemukan kader-kader ikatan yang pragmatis dan cenderung sibuk pada ruang kontestasi eksistensi tanpa esensi.
Kemasyarakatan
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (Hukum Qadrat Iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera, aman dan damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pada pengaruh syaitan dan hawa nafsu. (Kutipan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah). Ini menggambarkan bahwa kemasyarakatan adalah hasil dari konsekwensi logis hidup di dunia (Q.S. Al-Baqarah : 30).
Maka ketika diterjemahkan dalam arah gerak IMM harusnya mampu menjadikan IMM trend setter gerakan kemasyarakatan dengan kata lain “beramal ilmiah” wujud praksis gerakan reflektif. Dimana IMM berbicara pemberdayaan, pembelaan masyarakat tidak hanya berhenti pada wacana namun jauh dari pada itu mampu menjadikan perjuangan IMM tidak terhalang periodesasi dengan spirit kemanfaatan jariyah sebagai sistem penggerak (sustainable system).
Komitmen tradisi normatif ialah dakwah, komitmen tradisi ideologis ialah politik, dan komitmen tradisi ilmiah adalah ilmu,. Paradigma baru itu harus mempunyai komitmen baru, yaitu umat (masyarakat, komunitas, rakyat, kaum, bangsa). Paradigma baru itu akan kita sebut ilmu sosial profetik.
Dasar dari ilmu sosial profetik itu dapat dibaca dalam Q.S Ali Imron ayat 110 : “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang Makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah”, ada tiga unsur yaitu Amar makruf, nahi munkar dan tu’minunabillah. Amar ma’ruf itu sesuai dengan semangat peradaban barat yang percaya kepada the idea of progress, demokrasi, liberalisme, kebebasan, kemanusiaan, kapitalisme, dan selfishness.
Bahkan seorang atheis seperti J P Sartre menyebut yang eksistensialismenya sebagai humanisme. mereka ingin humanisation yang memanusiakan manusia atau dalam bahasa agamanya mengembalikan manusia kepada fitrahnya sebaliknya Nahi Mungkar itu sesuai dengan prinsip sosialisme (marxisme, komunisme, teori ketergantungan, Teologi pembebasan) yaitu liberation. Tu’minuna billah sama dengan transcendence yang menjadi prinsip semua agama dan filsafat perenial. Jadi ilmu sosial profetik ialah humanisasi liberasi dan transendensi. (Kuntowijoyo)MARS MUHAMMADIYAH, MARS IMM DAN HYMNE IMM
MARS MUHAMMADIYAH
Sang Surya Telah Bersinar
Shahadat Dua Melingkar
Warna Yang Hijau Berseri
Membuatku Rela HatiYaa Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakanku
Di Timur fajar Cerah Gemerlapan
Mengusik Kabut Hitam
Menggugah Kaum Muslimin
Tinggalkan Peraduan
Lihatlah Matahari Telah Tinggi
Di Ufuk Timur Sana
Seruan Illahi Rabbi
Samina Wa Atthona
Yaa Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakanku
MARS IMM
I = G.2/4
Lagu : Mursjid
Syair : M. DiponegoroAyo lah… ayo… ayo….
Derap derukan langkah
Dan kibar geleparkan panji-panji
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Sejarah umat telah menuntut buktiIngatlah… ingat… ingat…
Niat telah diikrarkan
Kitalah cendekiawan berpribadi
Susila cakap takwa kepada Tuhan
Pewaris tampuk pimpinan umat nantiImmawan.. dan Immawati…
Siswa teladan, putra harapan
Penyambung hidup generasiUmat Islam, seribu zaman
Pendukung cita-cita luhur
Negri indah adil dan makmur
HYMNE IMM
Semoga berkah rahmat Ilahi
Melimpahi perjuangan kami
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Ikhlas beramal dan baktiGemilang sinar surya menyinari fajar harapan
Jayalah… IMM jaya
Abadi… perjuangan kami
Darul Arqam Dasar
DARUL ARQAM DASAR (DAD)
"DAD" Adalah Kegiatan Darul Arqom Dasar merupakan agenda kegiatan tahunan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau yang biasa kita kenal dengan singkatan IMM.
Darul Arqom Dasar merupakan sebuah kegiatan pengkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang wajib diikuti oleh seluruh calon kader IMM. DAD sendiri menjadi pintu masuk serta langkah awal bagi kader untuk bergabung dengan Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Nama Darul Arqam asalnya berarti rumah Arqam, dinisbatkan kepada pemilik Arqam Ibnu Abil Arqam yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Sebagai tempat perkaderan Islam di masa-masa pertama. Dari Darul Arqam itulah lahir tokoh-tokoh Islam generasi pertama seperti Abu Bakar, Ali Ibnu Thalib, Aisyah, dan lain¬-lain.
Darul Arqam Dasar (DAD) Yaitu perkaderan utama tingkat pertama dari tiga tingkat perkaderan, DAD merupakan kegiatan formal perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) yang dijadikan sebagai wadah untuk memperkenalkan IMM kepada mahasiswa yang sebelumnya tidak mengenal IMM. selain memeperkenalkan IMM, dalam kegiatan ini juga banyak diberikan materi-materi tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta materi-materi pendukung lain yang tidak kalah pentingnya bagi mahasiswa khsusnya mahasiswa baru.
Jadi DAD merupakan gerbang pengkaderan pertama yang wajib diikuti oleh setiap kader IMM, setelah lulus dari proses DAD maka masing-masing kader yang lulus akan diberikan Syahadah atau sertifikat bahwa ia dinyatakan sebagai kader IMM,
Kegiatan DAD adalah kegiatan pelatihan keilmuan yang mengedepankan nilai-nilai Syariat Islam dalam setiap proses pelaksanaannya, kegiatan ini memang bukanlah kegiatan Per- ploncoan atau senioritas tapi perlu ditekankan bahwa kegiatan DAD adalah kegiatan yang menuntut kedisiplinan tinggi para peserta dan panitianya,
Dalam kegiatan DAD kamu akan diberikan berupa materi-materi ke-Muhammadiyah-an da ke-IMM-an, dan literatur serta pengetahuan terkait keorganisasian, disamping penyampaian materi, agenda DAD juga memiliki kegiatan aktivitas lapangan seperti permainan dan simulasi aksi,
Hal-hal yang disarankan kepada kamu yang ingin mengikuti DAD adalah cobalah untuk mencari-cari informasi di internet atau sumber lain seperti apa itu Muhammadiyah dan IMM, kapan lahir/terbentuknya, serta dimana ia dibentuk, selain itu kamu juga perlu menghafal mars Muhammadiyah, Mars IMM dan Hymne IMM, semua itu memang tidak diwajibkan tetapi percayalah kalau kamu bisa menyiapkan hal-hal itu lebih awal maka kamu akan mudah untuk mengikuti agenda DAD tersebut,
Fastabiqul Khairat--
Seputar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah Organisasi Gerakan Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan. IMM berdiri secara lokal di Yogyakarta, tanggal 14 Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H dan Menasional Tahun 1965. Tujuan IMM adalah "mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah".
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Muhammadiyah Student Association جمعية المØمدية الطلابية | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lambang Resmi IMM (ART IMM Bab I Pasal 2 - Tanfidz Muktamar XVI IMM Tahun 2014 di Surakarta) dengan penyesuaian perbandingan ukuran, yakni 1: 2,5 (tanpa editan yang lain) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tempat Berdiri : Surakarta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal Berdiri: 14 Maret 1964 M
29 Syawal 1384 H | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tokoh Penting : Moh. Djazman Al Kindi
Sudibyo Markus Rosyad Saleh Elida Djazman | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Warna:
Dominan - Merah Maroon, Hitam Lainnya - Kuning, Hijau, Putih | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tri Kompetensi Dasar IMM Religiusitas, Intelektualitas, Humanitas | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Trilogi IMM Keagamaan, Kemahasiswaan, Kemasyarakatan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Semboyan IMM Anggun dalam moral, Unggul dalam Intelektual Fastabiqul Khairat, Abadi Perjuangan!
Sejarah PerkembanganDirektori Kota-kota Sejarah IMM
Bendera IMMUkuran: 120 cm x 90 cm Margin Atas Kanan Kiri dengan tulisan "IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH": 10 cm Jarak Tulisan dan Lambang: 5 cm Warna:
Font: Arial Black (ditulis KAPITAL) Dibawah lambang, dapat ditulis tingkat Pimpinan IMM:
Enam Penegasan IMM / Deklarasi KottabaratEnam Penegasan IMM atau juga yang sering disebut sebagai Deklarasi Kottabarat, adalah deklarasi penegasan IMM yang dilakukan saat Muktamar (Munas) I IMM tahun 1965 di Kottabarat, Surakarta. Berikut ini adalah isi dari Enam Penegasan IMM ;
Identitas IMMIdentitas IMM diputuskan dalam Tanwir (Konpernas) IV IMM tahun 1970 di Magelang. Berikut ini adalah isi dari Identitas IMM ;
Profil Kader IkatanProfil Kader Ikatan, diputuskan dalam acara Seminar dan Lokakarya Nasional (Semiloknas) yang diadakan oleh DPP Sementara IMM tanggal 26 - 28 Desember 1986 di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Semiloknas tersebut, mengambil tema "Memantapkan peran IMM sebagai Kader Bangsa dan Kader Umat". Acara ini merupakan acara besar pertama kali yang diadakan oleh DPP IMM pasca terjadi kevakuman selama kurun waktu 10 tahun. Berikut ini adalah isi dari Profil Kader Ikatan ;
Nilai Dasar IkatanNilai Dasar Ikatan, diputuskan dalam Muktamar VII IMM tahun 1992 di Purwokerto, Jawa Tengah. Berikut ini adalah isi dari Nilai Dasar Ikatan ;
Deklarasi IMMDeklarasi GarutMenyadari perlunya meningkatkan mutu “Ikatan” sebagai aparat pembaharuan dan pengabdian, IMM menegaskan sekali lagi strategi dasarnya untuk pembinaan organisasi sebagai berikut:
Susunan OrganisasiPermusyawaratan IMM terdiri dari:
Susunan Organisasi IMM terdiri dari:
Pimpinan IMM terdiri dari:
Catatan:
Pimpinan Bidang (PB) IMM secara urut adalah sebagai berikut:
Catatan:
Pengertian susunan pokok Pimpinan IMM:
Unsur Pembantu PimpinanUnsur Pembantu Pimpinan (UPP) IMM adalah lembaga-lembaga dibawah koordinasi Pimpinan IMM yang sengaja di bentuk dan diamanahi tugas-tugas khusus. Secara fungsi, UPP IMM ini mirip dengan UPP yang dimiliki oleh Muhammadiyah yakni yang berupa "Majelis" dan "Lembaga". Jika UPP Muhammadiyah terdiri dari Majelis dan Lembaga, UPP IMM terdiri dari "Lembaga Otonom" dan "Lembaga Semi Otonom".
Dikarenakan sifatnya yang "Otonom" maka LO akan cenderung diberikan keleluasaan yang lebih besar daripada LSO untuk mengelola organisasinya sendiri, dengan tetap saling berkoordinasi dengan BPH IMM. Umumnya LO IMM secara langsung berada dalam tanggungjawab dan pengawasan Pimpinan Umum (PU) IMM, sebagaimana layaknya Pimpinan Bidang (PB) di IMM. Adapun LSO IMM, secara umum akan berada dalam tanggungjawab dan pengawasan Pimpinan Bidang (PB) IMM. Melihat karakteristiknya, maka penggolongan UPP IMM dapat dibagi sebagaimana berikut ;
Lagu IMM, Muhammadiyah, dan Organisasi Otonom lainnya
|
Desain Organisasi IMM
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 162/A-1/III.1/2018
TENTANG:
DESAIN ORGANISASI IKATAN MAHASISWA
MUHAMMADIYAH KOTA PADANG
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Padang :
Menimbang |
: |
1. Bahwa IMM adalah organisasi yang bergerak dalam bidang keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. 2. Bahwa Sistem Organisasi dipandang perlu diturunkan atau diterjemahkan sesuai dengan kondisi organisasi yang ada di Kota Padang. 3. Bahwa hasil rumusan Desain Organiusasi IMM Kota Padang yang disepakati dalam Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) IMM Kota Padang, perlu untuk ditetapkan dengan surat keputusan, agar dillaksanakan oleh semua pihak. |
Mengingat |
: |
1. Anggaran Rumah Tangga (ART) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, BAB VIII Pasal 29 Tentang Peraturan Khusus dan Pedoman Kerja. |
Memperhatikan |
: |
Hasil Desain Organisasi IMM Kota Padang pada Tanggal 20-21 September 2018. |
|
|
Memutuskan
|
Menetapkan |
: |
KEPUTUSAN PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH KOTA PADANG TENTANG DESAIN ORGANISASI IMM KOTA PADANG. |
Pertama
|
: |
Menetapkan dan mengesahkan Desain Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Padang sebagaimana terlampir; |
Kedua
|
: |
Desin Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Padang sebagaimana tersebut dalam poin pertama diatas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
|
Ketiga |
: |
Dengan disahkannya Desain Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Padang, maka Desain Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) Kota Padang ini menjadi Panduan Khusus yang ada di Kota Padang dan tetap mengacu pada Tanfidz IMM. |
Keempat |
: |
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terjadi kekeliruan akan ditinjau kembali. |
Ditetapkan di: Kota Padang
Pada Tanggal: 01 Muharram
1440 H 21 September 2018 M
PIMPINAN
Ketua Umum
Rahmat Fadilil Amri |
Sekretaris Umum
Rahmat Tri Hadi |
Sekapur Sirih
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabbil ‘alamin. Puji serta Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan nikmat tak terhingga kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada Uswah kita, Muhammad SAW.
Semangat dakwah Rosullullah telah menjadi spirit bagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk melanjutkan perjuangan dakwah beliau melalui tiga bidang yaitu Keagaaman, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan, di bidang keagaamaan yaitu membina para anggotannya supaya menjadi kader yang religius serta mengajarkan ilmu agama yang mereka miliki tersebut kepada masyarakat mahasiswa dan masyarakat umum, dibidang kemahasiswaan yaitu membina para anggota menjadi keder yang intelek serta mengajarlan kepada masyarakat mahasiswa dan masyarakat umum, dibidang kemasyarakatan yaitu membina para anggota menjadi kader yang humanis, humanis terhadap sesasama kader, masyarakat mahasiswa, dan masyarakat umum, dari 3 bidang lahan garapan tersebut dapat hendaknya tercapai tujuan ikatan melalalui program-program yang ada di dalam bidang-bidang aya ada di IMM, program tersebut tidak boleh keluar dari khittoh yang telah digariskan oleh Ikatan.
Kelahiran IMM merupakan salah satu upaya Muhammadiyah untuk melebarkan sayap dakwah amar ma’ruh nahi munkarnya. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang eksistensi IMM tidak bisa dikesampingkan dan dianggap sebelah mata. Keberadaan IMM merupakan salah satu bentuk untuk mewujudkan cita cita Muhammadiyah. Sebagaimana yang tercantum dalam tujuan IMM adalah “Mengusahakan Terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka Mercapain Tujuan Muhammadiyah. Sebagai kader IMM tentu tidaklah mudah mengemban amanah yang Mulia ini. Dalam perjalanannya pasti banyak rintangan yang dilalui, lelah dan keputus asaan mungkin akan selalu menghampiri, ketidak mampuan untuk memimpin, mengelola organisasi, dan lain sebagainya. Akantetapi apabila kita sudah berada di lingkaran IMM, maka pantang mundur sebelum menyelesaikan perjuangan. Itulah prinsip yag harus dipegang teguh oleh kader IMM.
IMM merupakan tempat atau wadah para kader untuk menuangkan ide atau gagasan-gagasannya dalam rangka mengemban misi amar ma’ruh nahi munkar, wadah atau organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kader IMM Kota Padang ,tentu harus mampu menjadikan dirinya sebagai contoh atau suri tauladan bagi kader-kader yang lain dalam hal mengatur, memimpin, mengelola, mengembangkan, mengendalikan, mengurus serta mampu menjalankan roda organisasi dengan baik dan benar.
Kader IMM yang telah duduk di pimpinan harus memahami administrasi baik secara luas maupun sempit, administrasi secara luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna, dan administrasi secara sempit adalah meliputi catat-mencatat, sutat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, dan sebagainya yang bersfat teknis ketatausahaan, ketatausahaan ialah penyelenggaraan tulis menulis (keuangan dan sebagainya) di organisasi, sedangkan "penata usaha ialah" orang yang menyelenggarakan tata usaha, administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan. Jadi segala usaha untuk mencapai tujuan organisasi adalah administrasi secara luas termasuk menjalankan aturan-aturan organisasi sehingga menjadikan organisasi IMM yang tertib dan beribawa dan menghasilkan kader yang berlualitas kerana oraginasi yang berantakan dari segi administrasi pasti jugan menghasilkan organisasi yang tidak berkualitas, serta administrasi yang sempit adalah kegiatan surat menyurat dan kegiatan tata usaha yang sering di lakukan di organisasi imm. Menjalankan organisasi perlu memamahami aturan-aturan organisasi secara rinci dan jelas, oleh kerana itu diharapkan melalui Rakorcap ini dapat didesain konsep berorganisasi di imm yang disesuaikan dengan kearifan lokal IMM di Kota Padang dengan pedoman utamanya yaitu Tanfidz IMM.
IMM Jaya……..
IMM Jaya……..
IMM Jaya………
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat Wassalamu’alaikum wr.wb
Kota Padang, 21 September 2018
BIDANG ORGANISASI
Ketua Bidang
Rendi Eka Putra |
Sekretaris Bidang
Rendi Eka PUTRA |
BAB I
PIMPINAN
Pasal 1
Pimpinan Komisariat
1. Dari lulus dad sampai satu tahun hanya berhak menjadi anngota komisariat, di masa ini pembinaan dilakukan tentang pemantapan idiologi, administrasi imm, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan filsafat
2. Setelah satu tahun dad behak menjadi sekretaris bidang atau lembaga bidang di komisariat, pebinaan di tahap ini adalah pematangan administrasi imm dan mampu merumuskan arah gerakan imm di kampus dan di luar kampus
3. Setelah dua tahun dad berhak mengisi mengisi structural ketua bidang atau polis umum, pembinaan di tahap ini harus paham tehnik kepememimpinan efektif, perpolitikan kampus dan aplikasiinya, dan advokasi kebijakan kampus dan pemerintah
4. Pmpinan komisariat wajib mengadakan kegiatan, up greding, mengkonsep arah gerakan organisasi dan rapat kerja, pelatihan administrasi, kepemimpinan dan manajemen organisasi (LAKMO), dan DAD
5. Pengurus atau pimpinan di komisariat disarankan telah DAM, supaya matang idiologi dan paham arah gerakan komisariat.
Pasal 2
Pimpinan Cabang
1. Telah dua tahun dad, dan diutamakan semester 7
2. Sudah mengikuti DAM.
3. Maksimal usia 26 Tahun
4. Maksimal 3 Periode
a. Tahun pertama sebagai staf dan atau sekertaris Bidang, pada tahap ini pengurus harus paham fungsinya sebagai staf dan sekretaris bisang dan apa yang dapat dilakukan untuk komisariat dan masyarakat di bidangnya masing-masing
b. Tahun kedua dan atau ketiga sebagai Ketua Bidang dan PU. Pada tahap ini ketua bidang dan polis umum harus paham apa yang dapat dilakukan untuk komisariat sebagai internal pc imm kota padang, dan apa yang dapat dilakukan oleh pc imm kota padang di kota padang sebagai eksternal imm
BAB II
MUSYAWARAH
Pasal 3
Musyawarah Komisariat
1. Peserta mempunyai hak memilih dan di pilih,
a. Setelah satu tahun dad mempunyai hak memilih dan dipilih atau menjadi peserta musykom
b. Perwakilan PC 1 orang mempunyai hak memilih dan bersuara
2. Peninjau
a. Perwakilan masing-masing PK 1 orang
b. Perwakilan
Pasal 4
Musyawarah Cabang
1. Peserta mempunyai hak memilih dan di pilih
a. Semester 7-2 tahun kelulusan (Formatur) mempunyai hak memilih dan di pilih atau menjadi peserta musycab
b. BPH Cabang memiliki hak suara dan memilih
c. PK memiliki hak suara dan memilih dengan jumlah 4 orang.
d. DPD memiliki hak suara dan memilih dengan jumlah 1 orang.
2. Peninjau
a. Perwakilan masing –masing ortom 1 orang
b. PDM 1 orang
Musyawarah Korps Instruktur
1. Peserta mempunyai hak memilih dan dipiih
a. Formatur merupakan instruktur yang sudah pernah menjadi staf dan sekretaris bidang.
b. Peserta yang mempunyai hak suara dan memilih merupakan (instruktur magang dan ketua bidang atau PU Korps Instruktur)
2. Peninjau
a. Pimpinan Cabang 2 orang
b. Komisariat 1 orang
3. Formatur Korps (5 orang)
BAB III
PERKADERAN
Pasal 6
Korps Instruktur Cabang
1. Semester 5- 2 tahun setelah kelulusan
2. Sudah mengikuti DAM
3. Sudah mengikuti LID
a. magang 1 tahun dan dinyatakan memenuhi unsur kelulusan untuk bertugas menjadi instruktur
b. Tahun kedua menjadi staf dan atau sekretaris bidang
c. Tahun ketiga menjadi ketua bidang dan atau PU
4. Maksimal 3 periode di korps.
Pasal 7
Darul Arqom Dasar
1. PK Petugas Pelaksana (panitia)
2. PC dan Korps Instruktur (instruktur)
3. Pemateri (Instruktur)
4. Syahadah (cabang, “MOT, Ketua Umum dan Sekertaris Umum cabang )
5. Sertifikat Pemateri (ketua umum PK dan Ketua Pelaksana)
Pasal 8
Latihan Instruktur Dasar
1. PK (panitia)
2. DPD dan Korps Instruktur DPD ( instruktur)
3. Pemateri (instruktur)
4. Syahadah (cabang, “MOT, Ketua Umum dan Sekertaris Umum cabang )
5. Sertifikat Pemateri (ketua umum dan Ketua Pelaksana)
Pasal 9
Darul Arqom Madya
1. PC Petugas Pelaksana (panitia)
2. DPD dan Korps Instruktur (instruktur)
3. Pemateri (instruktur)
4. Syahadah (DPD, “MOT, Ketua Umum dan Sekertaris Umum DPD)
5. Sertifikat Pemateri (ketua umum dan Ketua Pelaksana)
BAB IV
Pasal 10
Kegiatan-kegiatan
1. Dalam kampus
a. Pimpinan Komisariat 70% ke dalam dan 30% ke luar
2. Eksternal Kampus
a. Pimpinan Cabang 30% ke dalam, 70% ke luar
3. SC orang yang berjumlah ganjil yang ditetapkan pengurus sebagai perpanjangan tangan pengurus komisariat untuk memeri arahan tentang konsep acara dan konsep pelaksanaan, OC adalah panitia pelaksana yang ditetapkan pengurus untuk menjalakan tugas kepanitiaan
4. Proposal Kegiatan dan LPJ
a. Ketua dan Sekretaris Pelaksana (Sebagai panitia pelaksana)
b. Ketua Umum PK (Mengetahui)
Pasal 11
Almamater
1. Almamater di keluarkan oleh bidang kader cabang
a. Permohonan dari pk
b. kelulusanpengkaderan ditentukan oleh instruktur setelah 3 bulan DAD
c. Bahan, desain almamater, harga semua baik pc dan pk di tentukan bersama.
Pasal 12
Panitia Pemilihan (Panlih)
1. Panita pemilihan adalah yang di pilih berdasarkan rapat pleno baik cabang atau pk
2. Panlih berjumlah ganjil
3. Panlih bertugas untuk membuat mekanisme pemilihan, persyaratan, seleksi formatur.
Pasal 13
1. Formatur Cabang sesuai pada BAB II Pasal 6 ayat 1 Tandfiz IMM
2. Telah lulus seleksi panlih
3. Musyawarah dipilih sesuai dengan tingkatan
a. Di pilih pada musyawarah cabang atau pk (13 formatur)
b. Di pilih pada Musykorkom (3 formatur)
c. Di pilih pada Musyawarah Korps Instruktur (5 formatur)
4. Berhak menentukan struktural dan atau pimpinan
5. Berlaku sampai saat pelantikan
BAB V
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
PASAL 14
KOORDINASI CABANG DENGAN KOMISARIAT
1. Apabila cabang mengankatkan acara dan membutukan kepanitiaan dari komisariat, maka cabang harus memasukkan surat mohon utusan panitia kepada komisariat 1 minggu sebelum pembentukan panitia
2. Sebelum merumuskan program kerja maka cabang terpilih harus melakukan rapat pleno diperluas dengan komisariat untuk mengetahui kebutuhan komisariat dan menjadi pedoman untuk merumuskan program kerja yang berhubungan nantinya dengan komisariat, minimal daiadakan 1 minggu sebelum rapat kerja
3. 3 bulan se kali cabang harus melakukan rapat pleno diperluas dengan komisariat untuk mengevaluasi kinerja cabang dan mengevaluasi perkembangan komisariat.
PASAL 15
KOMUNIKASI KOMISARIAT KEPADA CABANG
1. 3 bulan sekali komisariat harus melaporkan perkembangan komisariatnya ke cabang secara tertulis
2. Setiap komisariat yang mengangkatkan acara yang sifatnya formal (yang dibuka oleh cabang) maka harus membuat surat pemberitahuan ke cabang 2 minggu sebelum acara, 1 bulan untuk DAD
3. Surat permohonan buka acara dikirim ke cabang 1 minggu sebelum acara
4. Setiap komisariat yang akan mengadakan DAD harus membuat tor DAD dan dikirim k caabng 1 bulan sebelum DAD, setelah itu tanggal DAD cabang yang menentukan dengan memperhatilan tanggal usulan dari komisariat
5. Setiap kader yang akan berangkat lid dan dam, komisariat harus membuat surat permohonan mandat ke cabang 1 bulan sebelum berangkat, maka cabang akan menscrening peserta siapa yang layak untuk dimandatkan
6. Komisariat yang baru dilantik wajib mengadakan up greding supaya paham administrasi imm dan arah gerakan imm, pematerinya dari cabang, surat permohonan jadi pemateri dikirim 1 minggu sebelum acara, untuk up greding ini saling berkominikasi dengan bidang organisasi pc
7. Setiap surat yang masuk ke pc diberikan kepada sekretaris umum pc
PASAL 16
JALUR KOORDINASI CABANG KEPADA KOMISARIAT
1. Ketua umum pc selalu berkoordinasi dengan ketua umum komisariat terkait perkembangan komisariat
2. Sekretaris umum pc selalu berkoordinasi dengan sekretaris umum komisariat terkait tertib administrasi surat menyurat
3. Katua bidang pc selalulu berkoordinasi dengan ketua bidang komisariat terkait pengembangan bidang komisariat dan program
PASAL 17
JALUR KOMUNIKASI KOMISARIAT KEPADA CABANG
1. Ketua umum pk selalu berkomunikasi dengan ketua umum pc terkait perkembangan komisariat
2. Sekretaris umum pk selalu berkomunikasi dengan sekretaris umum pk terkait tertib administrasi surat menyurat
3. Katua bidang pk selalulu berkomunikasi dengan ketua bidang pc terkait program bidang
BAB VI
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI IMM
PASAL 18
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI IIMM DENGAN SISTEM KOLEKTIF KOLEGIAL
1. Pengambilan keputusan di imm memakai system kolektif kolegial, yaitu keputasan di ambil secara bersama melalui rapat-rapat di imm
2. Keptusan di anggap sah apabali yang berkepentingan di undang secara sah
3. Apabila ketua umum tidak bisa hadir rapat dipimpin oleh sekretaris umum, apabila sekretaris umum tidak bias hadir maka rapat dipimpin oleh bendahara umum, apabila bendahara umum berhalangan hadir maka rapat dipimpin oleh ketua bidang organisasi, apabila ketua bidang organisasi berhalangan hadir maka rapat dipimpin oleh ketua bidang kader dan ketaua-ketua bidang laiinya, pokoknya bukti komitmen dari pimpnanan apabila rapat sudah diagendakan, maka yang membatalkan, hanya walimah, dan kemalangan.
4. Keputusan yang diambil harus objektif
BAB VII
RAPAT-RAPAT DI IMM
PASAL 19
MACAM-MACAM RAPAT DI IMM
1. Rapat pleno, rapat ini dipimpin oleh ketua umum, atau sekretaris umum, atau bendahara umum, atau ketua-ketua bidang, pada rapat ini membicarakan tentang kebijakan organisasi, pada rapat ini sama sistemnya seperti sidang, apabila dibutuhkan maka boleh mendatangkan seluruh anggota komisariat, untuk komisariat, dan pimpinan komisariat untuk pc
2. Rapat kerja gabungan, rapat ini dipimpin oleh ketua umum, atau sekretaris umum, atau bendahara umum, atau ketua-ketua bidang, pada rapat ini membahas tentang perencanaan dan rumusan program kerja satu tahun kedepan diadakan setelah pelantikan atau sudah keluarnya sk dari cabang
3. Rapat pimpinan, rapat ini dipimpin oleh ketua umum, atau sekretaris umum, atau bendahara umum, atau ketua-ketua bidang, rapat pimpinan adalah rapat rutin pengurus komisariat untuk mengevaluasi program pada rapat pimpinan sebelumnya dan merumuskan program kerja untuk kedepannya, pada rapat ini ini di awali dengan salam, setelah itu pembacaan kalam ilahi, kultum oleh salah seorang pimpinan, laporan surat masuk dan keluar, laporan keuangan organisasi, avaluasi program, merumuskan program, kritik dan saran
4. Rapat koordinasi bidang, dipimpin oleh ketua umum atau ketua bidang yang bersangkutan, rapat ini diagendakan oleh bidang atas amanah rapat bph,atau diusulkan oleh anggota lembaga badan pimpin otonom, rapat koordinasi bidang di awali dengan salam, pembacaan ayat suci al-qur’an, kultum, kebijakan dari hasil rapat bph, perencanaan ooperasional, serta strateegi implementasi, memecahkan mmasalah lingkup bidang, menyusun rencana strategis lingkup bidang yang dianggap perlu untuk diputuskan di tingkat bph
5. Rapat lembaga badan pimpinan otonom, pada rapat ini membahas tentang rapat tim kerja dari lembaga pimpinan otonom, dan juga rapat panitia pelaksana kegiatan organisasi, rapat lembaga pimpinan otonom dipimpin oleh ketua lembaga badan pimpinan otonom atau yang ditugaskan, dan rapat panitia pelaksana dipimpin oleh ketua pelaksana atau yang ditugaskan rapat-rapat ini membahas kebijakan operasional meliputi pengorganisasian sampai pengendalian teknis operasional, meliputi perencanaan pelaksanaan program kerja, pencarian mitra keeja dan penggalian sumber dana, evaluasi kerja mingguan, membahas permasalahan yang timbul di lembaga badan pimpinan otonom , kedua rapat ini tetap dalam lingkup rapat badan pimpinan otonom dalam satu kesatuan.
BAB VIII
BIDANG DAN STRUKTUR IMM DI KOMISARIAT
PASAL 20
PEMAHAMAN DAN ARAH BIDANG DI IMM
1. Bidang organisasi, ruang lingkup bidang organisasi adalah harus paham segala aturan yang ada di imm baik itu tanfidzh, pedoman admistrasi, dan system perkaderan ikatan, dan hasi rakorcap dan lokakarya perkaderan imm kota padang, apapun yang berkaitan dengan administrasi secara luas adalah ruang lingkupnya bidang organisasis, serta arah dari bidang organisasi adalah menciptakan organisasi yang tertib dan beribawa serta menjadikan organisasi aktif dalam berkegiatan sehingga tercapainya struktur, fungsi dan stabilitas organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakan ikatan dalam mencapai tujuannya
2. Bidang kader, ruang lingkupnya pembinaan baik yang sifatnya formal maupun non formal yang lebih bersifat idiologis, sehingga menjadikan kader yang berkualitas serta duduk idiologi imm dan muhammadiyah, serta kuat trikompetensi dasar (aqidah, intelektual, dan humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai pelaku perubahan social masyarakat dan ikatan
3. Bidang riset dan pengembangan keilmuan, menumbukanan wancana intelektual kader, menciptakan budaya baca, diskusi, dan tulis, maka pembinaan di sini lebih kepada pengambangam keilmuan kader yang luas, maka tercipta keder intelektualitas yang sarat nilai dan pengembanganm sinergisitas keilmuan kader di semua disiplin ilmu
4. Bidang hikmah, pemahaman yang harus dimiliki adalah ilmu advoksasi dan ilmu politik, sehingga bisa mengawasi kebjakan, penguatan peran social politik imm, dan menjadikan posisi imm strategis di dunia kampus
5. Bidang social dan pemberdayaan masyarakat, di bidang ini adalah orang yang memiliki jiwa social yang tingga atau bisa dikatakan kader humanitas dan juga mampu memberdayakan masyarakat dari berbagai bidang
6. Bidang ekonomi dan kewirausahaan, orang yang mengisi bidang ini adalah yang memiliki jiwa bisnis yang tinggi sehingga memberikan pemasukan untuk ikatan, dan juga memberikan pendidikan ekonomi berbasis islam kepada masyarakat sehingga menciptakan masyarakat yang mandiri dari segi ekonomi
7. Bidang immawati, memantapkan peran wanita di tengah zaman globlalisasi supaya tidak terjerumus kepada lembah yang dalam, serta menanamkan nilai-nilai kesetaraan gender
8. Bidang tabliqh dan kajian keislaman, melakukan pembinaan keaagaaman untuk kader sehingga menjadi kader religiusitas dan menggerakkan dakwah di kampus dan juga menyemarakkan dakwah di masjid yang ada di kampus
9. Bidang media dan komunikasi, menyemarakkan dakwah lirerasi berbasis media
10. Bidang seni budaya dan olahraga, mengerakkan dakwah melalalui seni, budaya, dan olahraga
11. Lingkungan hidup, menciptakan lingkungan yang hijau
PASAL 21
URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM
1. Bidang organisasi
a. Melakukan konsolidasi (evaluasi dan control) dari dan antar bidang dalam menata terciptannya stabilitas organisasi
b. Meningkatkan kapasitas manajemen organisasi
c. Mengawal tertib organisasi
d. Menguatkan kemampuan dokumentasi organisasi, penelusuran dan penjagaan dokumen-dokumen penting organisasi
e. Bersama bidang lain yang terkait, menciptakan system database kader berbasisis teknologi
f. Menangalisis dan menyelesaikan permasalahan yang mengancam organisasi
2. Bidang kader
a. Pradigma perkaderan diarahkan kepada pradigma perkaderan berbasis realitas sesuai nilai-nilai kemuhammadiyahan
3. Bidang himah
a. Menguatkan konsolodasi gerakan di tingkat kampus, dan merespon isu-isu yang ada di kampus
b. Meningkatkan bargaining power imm dalam rangka mempengaruhi kebijakan di kampus
c. Penguatan kapasitas gerakan kader terfokus pada kapasitas analisis dan strategi social politik
4. Bidang riset dan pengembangan keilmuan
a. Menjalankan diskusi rutin sehingga terciptanya kader-kader intelektual yang mampu mengintegrasikan antara disiplin ilmu akademis dengan geakan imm
5. Bidang media dan komunikasi
a. Menciptakan media komunitas yang islami dan mempuni
b. Pembangunan skill komunikasi kader sehingga tercapai misi imm sebagai pelopor gerakan kampus
c. Melakukan upaya image building di tengah ruang public
d. Bersama bidang organisasi menciptakan database kader yang mempuni
6. Bidang social dan pemberdayaan masyarakat
a. Melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan
b. Menguatkan kapasitas analisis dan teknikalitas pemberdayaan masyarakat sebagai modal gerakan pembedayaan imm dalam memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat marjinal
7. Bidang ekonomi dan kewirausahaan
a. Mengelola badan usaha miliki ikatan menjadi lembaga ekonomi produktif dan berkelanjutan sebagai ujung tombak upaya kemandirian organisasi
b. Meningkatkan kemampuan wirausahaan kader dan institusi
c. Melakukan kerjasama dengan institusi muhammadiyah dan non muhammadiyah dalam melakukan penguatan ekonomi organisasi dan basis kemandirian kader
8. Bidang immawati
a. Implementasi dan penyempurnaan grand design immawati
b. Melakukan pengarus utamaan gender di internal imm dan eksternal imm
c. Merespon isu-isu kemanusiaan dengan basis pradigma pemberdayaan kaum perempuan sesuai nilai-nilai al-islam dan kemuhammadiyahan
d. Menciptakan pelaksanaan pendidikan khusus immawati secara spesifik untuk memberikan pembekalan terhadap gerakan immawati
e. Penguatan jati diri, peran dan arah dan gerak immawati
9. Bidang tabliqh dan kajian keislaman
a. Menyusun konsep gerakan dakwah imm
b. Melakukan pemetaan potensi dan penggalangan munculnya da’i ikatan guna memenuhi tuntutan akan hadirnya aktor-aktor gerakan dakwah imm di kampus-kampus
c. Mendorong efektifitas dan pengarus utamaan gerakan dakwah di seluruh masjid kampus ptm dan non ptm
d. Menciptakan dan menumbuh kembangkan media dakwah khas imm
e. Mengadakan gerakan dakwah jamaah masjid di kampus
10. Bidang seni budaya dan olahraga
a. Melakukan kajian atas isu-isu multicultural sesuai nilai-nilai kemuhammadyahan
b. Melakukan apresiasi seni dan budaya yang relevan dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan dalam rangka mensosialisasikan budaya islam di tengah-tengah masyarakat
c. Penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kebinakaan yang lahir dari pengalaman agama islam
d. Meningkatkan kegiatan seni dan budaya di kalangan mahasiswa sebagai upaya untuk memperkenalkan seni dan budaya bangsa
e. Menampilkan seni dan budaya pada momentum hari-hari besar islam
11. Bidang lingkungan hidup
a. Meningkat semangat kader akan kepedulian lingkungan.
PASAL 22
STRUKTUR DI IMM KOMISARIAT
1. Ketua umum
2. Sekretaris umum
3. Bendahar uumum
4. Ketua bidang
5. Sekretaris bidang
6. Anggota bidang maksimal 4 orang
7. Lembaga semi otonom
PASAL 23
CONTOH LEMBAGA SEMI OTONOM
1. Bidang organisasi, (lembaga pengembangan organisasi)
2. Bidang kader, (korps instruktur komisariat)
3. Bidang riset dan pengembangan keilmuan, (madrasah intelektual kader)
4. Bidang hikmah, (lembaga kajian advokasi, madrasah politik)
5. Bidang social dan pemberdayaan masyarakat, (lembaga pemberdayaan masyarakat)
6. Bidang ekonomi dan kewirausahaan, (badan usaha milik ikatan)
7. Bidang immawati, (korps immawati serta dapartemen di bawahya)
8. Bidang tabliqh dan kajian keislaman, (korps mubaliqh)
9. Bidang media dan komunikasi, (lembaga pers)
10. Bidang seni budaya dan olahraga, (sanggar tari, perkumpulan silat, tim paduan suara, clup footsal)
11. Bidang lingkungan hidup, (lembaga cinta lingkungan)
PASAL 24
KETENTUAN LEMBAGA SEMI OTONOM
1. Pembentukan lembaga semi otonom ditentukan setelah selesai penyusunan structural pk pasca musykom dan diadakan rapat pleno untuk membahas itu
2. Pembentukan lembaga semi otonom diadakan rapat pleno diperluas dangan anggota dan dibentuk struktur lembaga semi otonom
3. Lembaga semi otonom dilantik oleh pimpinan komisariat setelah pelantikan pk oleh pc
4. Dalam raker lembaga semi otonom juga terlibat
5. Satu kali se bulan lembaga semi otpnom membuat laporan tertulis kepada bidang untuk dilaporkan ke pimpinan komisariat pada saat rapim
6. Sebelum musykom bidang mengumpulkan laporan lembaga semi otonom untuk di buat pada lpj bidang untuk musykom
j
RUMAH BERBAU MELATI
Ketika Kas Masjid Dana Umat Hanya Sibuk Untuk Renovasi Masjid *RUMAH BERBAU MELATI* Waktu Magrib yang menegangkan. Orang-orang ...
-
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah Organisasi Gerakan Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Otonom Muhammadiyah yang ber...
-
6 Alasan Mengapa Teman-Teman Harus Bergabung Bersama IMM Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpul untuk menyusun strategi sehingga ...